2012/08/22

KETIKA DAKWAH TERKESAN MURAHAN


KETIKA DAKWAH TERKESAN MURAHAN

"kesalahan fatal dalam berdakwah adalah, para aktivis dakwah terprogram pikirannya untuk menjadikan objek dakwah "to be" (menjadi lebih rajin ibadah, gemar tilawah, rajin menabung dan baik hati), siapa anda sih, hingga ingin mengubah orang??"

"LDK biasanya kalah pamor dengan organisasi sekelas BEM"


Bismillah..
Assalamualaikum Wr.Wb..

hellow bro n sis, jumpa lg.. sdh lama ane g menulis (lbih teatnya mengetik:D), atw mbuat artikel..
blakangan otak sy terasa penuh, n rasanya hrs menuangkan gagasan, atw berbagi ide dengan bro n sis :D

kali ni temanya tentang dakwah, utk beberapa rekan, mungkin dakwah adlh aktivitas yg tabu.. tp gpp, ikut nongkrong aja, sypa tw stelah baca artikel ini, ente tercerahkan n jd aktipis :D
Pada dasarnya, dakwah adalah kegiatan mengajak manusia kepada syariah Allah, dengan hikmah dan nasihat yang baik, sehingga mereka mengingkari thagut dan beriman kepada Allah, agar keluar dari kegelapan jahilliyah menuju cahaya islam.

tapi para aktivis dakwah pasti tdk akn memungkiri bahwa mengajak teman2 kampus, atau target dakwah untuk mengikuti kegiatan islami, susahnya sampe minta ampyuun..!!
"mending nongkrong di kafe sbelah deh(^o^v", atau "ogah ah.. basi acaranya..(=.="
padahal kegiatan dakwah tersebut sangat berguna untuk mereka.. knapa mreka ga mau?
mreka yang salah? atau dakwah anda yang salah sbenernya?
knapa kebaikan yang absolut justru mreka jauhi, sedangkan kegiatan yang kurang atau bahkan tidak berguna malah mampu menarik mereka?
kita kalah dengan strategi marketing kafe sebelah, distro di perempatan jalan, atau mall disebelah kampus?


ane mengutip cerita dari rekan2 dari Gamais ITB (LDK kampus ITB) :
pada tahun 2004, kader yang mendaftar tidak banyak, bahkan sangat minim. seorang kader angkatan 2004 pernah crita, "klo pertemuan kader tea, nyang hadir teh cuma 5 urang-_-".
kejadian ini sangat mengkhawatirkan, padahal Gamais ITB seharunya menjadi unit organisasi yang digandrungi, dengan banyaknya mahasiswa muslim saat itu.
tapi knapa g laku? sperti nasib LDK anda mungkin.

mungkin aktivitas ini mirip dengan yang LDK anda lakukan :
mekanisme Gamais ITB saat itu mendata semua mahasiswa muslim yang masuk ITB; yang biasanya dilakukan saat masa orientasi penerimaan mahasiswa baru oleh KM-ITB (semacam BEM di perguruan tinggi lain). Pada sesi pengondisian shalat dan makan, GAMAIS mengusahakan untuk mendata (melalui kuesioner) mahasiswa muslim mulai dari nama, jurusan, dan -tidak lupa- nomor telepon/ handphone. Untuk apa? Data ini kemudian akan menjadi “modal” bagi langkah perekrutan selanjutnya.

Langkah tersebut adalah, mahasiswa yang terdata ini dihubungi melalui handphone untuk mengikuti mentoring bersama kakak "fulan" di suatu tempat. Ya, begitulah, dengan berharap mereka “mengenal” GAMAIS melalui forum-forum saat orientasi, GAMAIS saat itu berasumsi objek kadernya akan dengan mudah mendatangi ajakan sms tersebut. Namun pada kenyataannya, tingkat efektivitas dari metoda ini sangat rendah. hal ini mungkin sudah anda alami:)

Salah seorang kader saat itu, kak Rendy (TM’04), mencoba membaca situasi ini. Menurutnya wajar jika objek yang bersangkutan tidak tertarik untuk hadir. Terang saja, pertama, dia tidak tahu kenapa dia bisa dihubungi. Kedua, dia tidak tahu siapa fulan itu, dan ketiga, dia pun mungkin tidak tahu tempat yang bernama “kortim (koridor timur) salman”, tempat yang biasa digunakan kader untuk mentoring dan syuro.

Maka pertanyaannya adalah, apakah dengan efektivitas yang rendah, tradisi perekrutan seperti ini akan terus dilakukan untuk tahun-tahun berikutnya? menjadi ADK yang tidak peka terhadap kebutuhan pasar, atu lebih parahnya, hanya sekedar melakukan tradisi!!
Tentu saja tidak. Kita harus melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Perubahan semacam ini yang biasa kita sebut dengan INOVASI, yang dibungkus dengan KREATIFITAS..!!

saat itu kader2 Gamais ITB menyadari kesalahan tersebut, dan melakukan Re-Branding, atau membangun citra ulang. ibaratnya nih, dulu M*zone yang sempat jatuh namanya karena skandal pengawet, mreka Re-branding ulang produk mreka, akhirnya M*zone saat ini merajai minuman isotonik di kelasnya.

teknis yang Gamais ITB lakukan, adalah dengan membuat sistem rekrutmen baru yang lebih elegan, dan profesional. tidak ada kesan memaksa untuk yang mendaftar. resikonya sangat tinggi, bisa saja mreka tidak mendaftar, tapi keuntungannya tinggi, yang mendaftar lebih loyal.
GAMAIS bahkan berani menetapkan biaya investasi/ biaya komitmen sebesar Rp 50.000 untuk yang hendak menjadi kader GAMAIS, dengan imbalan berupa kaos, kartu seluler perdana, map, notebook, dan lain sebagainya. Dengan metoda seperti ini, ternyata perekrutan menjadi efektif, bahkan dalam 2 tahun terakhir jumlah pendaftar tidak kurang dari 700 orang per tahunnya (sekitar 1/3 dari total muslim setiap angkatannya), dan tingkat reduksinya pun semakin berkurang.

singkatnya, dengan INOVASI KREATIF, Gamais ITB berhasil melakukan Re-branding, sehingga lebih profesional, dan tidak murahan. kader2nya pun lebih militan.

Kita harus memahami objek dakwah kita dulu, untuk kemudian kita mengetahui bagaimana pola terbaik untuk mendakwahi mereka. Maka jika zaman berubah, jika objek dakwah pun berubah, apakah kita akan menggunakan pola yang sama dengan tradisi dulu, yang mungkin sudah tidak relevan dengan kondisi objek dakwah kita saat ini?
mnurut saya sendiri, mengelola dakwah, harus lah seperti mengelola bisnis. dilakukan dengan PROFESIONAL, KOMITMEN, INOVASI & KREATIFITAS.

kesalahan fatal dalam berdakwah adalah, para aktivis dakwah terprogram pikirannya untuk menjadikan objek dakwah "to be" (menjadi lebih rajin ibadah, gemar tilawah, rajin menabung dan baik hati), siapa anda sih, hingga ingin mengubah orang??

fakta membuktikan, cara paling relevan untuk memanipulasi pemikiran orang adalah membuatnya tertarik kepada subjek. jika anda ingin objek dakwah mengikuti anda, maka buatlah mereka tertarik.

dakwah anda tidak berbeda dengan dagangan yang sedang dijual, jika tidak ada yang beli, ada 3 kemungkinan. produk anda tidak menarik, produk anda sama dengan yang lain, dan yang ketiga, anda salah menjual kepada orang tersebut. jangan2 dagangan anda (dakwah), hanya mau dibeli oleh orang2 yang memang suka ngaji, mentoring, atau berdakwah juga??

strategi Gamais ITB yang mengharuskan biaya pendaftaran sebesar 50 ribu, didasarkan pada kenyataan bahwa mahasiswa lebih menghargai kegiatan yang tidak terkesan murahan.

Untuk mampu berinovasi, kita harus mampu menghilangkan kelembaman kita. Kita harus memiliki sikap dinamis dalam merespon kondisi, dan selalu siap untuk melakukan perubahan (ke arah yang lebih baik). Kita juga harus bersikap open minded, peka terhadap kondisi dan permasalahan yang ada di sekitar kita. Selalu lakukan observasi serta Research & Development, karena ide inovasi dapat berasal dari kebutuhan dan atau masalah yang ada di sekitar kita.

sebelum sy akhiri artikel kali ini, ada beberapa tips dari sy untuk menghasilkan kegiatan yang menarik (diambil dari prinsip berbisnis) :

ultimate principal : VISI & MISI (ini mutlak)

1. Branding (ciptakan image bahwa LDK anda tidak ekslusif (punyanya jilbabers, n jenggoters), buat kesan elegan dan profesional. buatlah kegiatan yang berkesan, itu termasuk branding.

2. Analisis (mulai dari segmen pasar, analisis SWOT, konsep kegiatan, partner yang bisa dirangkul, pelajari juga perilaku konsumen. dll)

3. Inovasi (pelajari tren, jangan jadi ADK yang GapTek. liqo atau mentoring, untuk kebanyakan orang, ternyata nama ini sudah basi, ganti nama, tapi esensinya sama. buatlah kegiatan yang menarik, undang pembicara yang berkompeten. untuk segmen ammah, kegiatan yang kental islami justru bakal dilalerin.)

4. Marketing (ini soal bagaimana anda menjual kegiatan tersebut, bikin mreka penasaran, bikin mreka ketagihan, skali lagi, pelajari trennya klo anda gak bisa menginisiasi tren. apa bedanya warkop dengan S*arbucks?? MARKETINGNYA..!

5. KREATIF ("kenapa kegiatan ini dibuat?" tanya saya kpada seorang ADK.. "ngg.. soalnya tahun lalu juga diadakan, mas.." jawabnya dengan polos(=,=. plis deh, gimana kgiatan anda mau laris klo ga dikemas dengan menarik??)

sekian aja dulu dari saya, yang sedikit diatas, dicerna aja dulu. jangan bikin kegiatan yang terkesan murahan, kemaslah sekreatif mungkin, analisis baik2 dengan tren yang lagi berkembang dan kesukaan konsumen, kelola dengan profesional.
syuro aja telat (MBA=Management By Afwan), gimana mo ciptakan produk yang bagus?
jadilah ADK yang tangguh, jangan mewek klo ada masalah.
ciptakan brand yang kuat, yang akhwat jangan jaim sama cowo, yang ikhwan, jangan anti sama cewe (dikira maho,loh)

thanx berat klo udah baca smpe habis..
klo tersinggung, memang itu tujuan saya :D
hehe..

see u next article..
Assalamualaikum Wr.Wb.

No comments:

Post a Comment